Friday, 6 June 2014

Toples dan Kehidupan

Seorang Professor berdiri di depan kelas Filsafat.

Saat kelas dimulai, dia mengambil toples kosong dan mengisi dengan bola-bola golf. Kemudian berkata kepada murid-muridnya, apakah toples sudah penuh.... ?

Murid : sudah !!...

Kemudian dia menuangkan batu koral ke dalam toples, mengguncang dengan ringan. Batu-batu koral mengisi tempat yang kosong di antara bola-bola golf.
Kemudian dia bertanya kepada murid-muridnya, apakah toples sudah penuh ??

Murid : sudah penuh !

Selanjutnya dia menabur pasir ke dalam toples. Tentu saja pasir menutupi semuanya. Profesor sekali lagi bertanya apakah toples sudah penuh..?

Para murid berkata, "iya, penuh skali"...!!

Kemudian dia menuangkan dua cangkir kopi ke dalam toples, dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir.

Para murid tertawa..

"Sekarang.. saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili kehidupanmu. "

"Bola-bola golf adalah hal yang penting; keluarga, anak-anak, kesehatan.

"Jika yang lain hilang dan hanya tinggal mereka, maka hidupmu masih tetap penuh."

"Batu-batu koral adalah hal-hal lain, seperti pekerjaanmu, rumah dan mobil."

"Pasir adalah hal-hal yang sepele. Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dalam toples, maka tidak akan tersisa ruangan untuk batu-batu koral ataupun utk bola-bola golf..

Hal yang sama akan terjadi dalam hidupmu. Jika kalian menghabiskan energi utk hal-hal yang sepele, kalian tidak akan mempunyai ruang utk hal-hal yang penting buat kalian."

"Jadi Beri perhatian utk hal-hal yang penting untuk kebahagiaanmu. Bermainlah dengan anak-anakmu. Luangkan waktu untuk check-up kesehatan. Ajak pasanganmu utk keluar makan malam. Berikan perhatian terlebih dahulu kepada bola-bola golf."

Hal-hal yg benar-benar penting. Atur prioritasmu, baru yang terakhir yaitu urus pasirnya.

Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, "Kopi mewakili apa?"

Profesor tersenyum, "Saya senang kamu bertanya. Itu untuk menunjukkan kepada kalian, sekalipun hidupmu tampak sudah sangat penuh, tetap selalu tersedia tempat untuk secangkir kopi bersama sahabat".

Sumber : SL-Books

featured-content