Tuesday, 6 December 2011

Hati-hati apabila membawa anak-anak ke tempat bemain umum didalam ruangan/bangunan (indoor)


img
(Foto: Thinkstock)
Jakarta, Fasilitas tempat bermain anak-anak dalam ruangan (indoor) telah lama menjadi tren. Tempat bermainnya mempunyai bentuk menyerupai tabung, terowongan, tali memanjat, dan jaringan, serta trampolin. Tapi di area ini ternyata ditemukan lebih banyak bakteri patogen dan bakteri mematikan lainnya.

Tempat bermain tersebut banyak ditemukan di restoran cepat saji. Data menunjukkan bahwa, di Amerika Serikat saja telah ada lebih dari 15.000 fasilitas bermain indoor. Masing-masing tempat bermain tersebut rata-rata dikunjungi 50 anak per hari. Hal tersebut berarti 750.000 anak per hari dan 270.000.000 kali per tahun yang mengunjungi fasilitas area bermain indoor.

Pada musim panas tahun 2011 telah dilakukan kunjungan dadakan ke area bermain indoor dalam usaha makanan cepat saji (fast food) menjadi dorongan untuk meningkatkan keselamatan anak-anak di area bermain indoor. Saat kunjungan tersebut telah ditemukan alat bermain yang rusak, makanan busuk, kotoran, dan kontaminasi tinja.

"Saya meminta bantuan seorang ahli mikrobiologi dan analis laboratorium untuk melihat apakah kondisi tersebut, selain mengganggu penglihatan juga akan berpengaruh pada kesehatan anak-anak. Hasil tersebut menunjukkan masalah yang jauh lebih besar dari yang diperkirakan," kata Erin M. Carr Jordan seperti dilansir dari CNNHealthNews, Selasa (6/11/2011).

"Kami tidak hanya menemukan bakteri patogen yang dapat membuat anak sakit, namun kami juga menemukan bakteri yang berpotensi mematikan. Untuk memastikan kondisi tersebut tidak hanya terdapat di lokasi tersebut, saya bepergian ke seluruh daerah dan mengambil video serta swab," ungkap Jordan.

"Dalam 5 bulan terakhir ini saya telah mengumpulkan data dari 6 jaringan nasional, serta beberapa perusahaan yang dimiliki secara independen. Lokasi telah dipilih secara acak dan mewakili tinggi dan rendah status sosial ekonomi di daerah pedesaan maupun perkotaan," kata Carr Jordan.

Bakteri yang ditemukan, antara lain Staph aureus, Pseudomonas, E. coli, Bacillus cereus, dan coliform. Bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan mual dan muntah, infeksi kulit, meningitis, dan kematian.

Kegagalan pemeliharaan yang ditemukan di area tempat bermain indoor termasuk terdapat alat bermain yang patah, baut dan sekrup hilang, platform yang tidak memenuhi syarat, dan lain-lain.

Umpan balik yang didapatkan dari orangtua juga tidak kalah seriusnya. Dalam beberapa bulan terakhir telah menerima ratusan pesan dari orang tua yang mengatakan mengenai cedera atau penyakit anak mereka.

"Berdasarkan masukan dari orang tua, dokter anak, dokter keluarga, ahli mikrobiologi, dan latar belakang saya sendiri sebagai spesialis anak dan pengembangan remaja, saya memutuskan untuk memperbaiki masalah tersebut. Dr. Annissa Furr dan saya membentuk Kids Play Safe. Kami mendirikan organisasi non profit yang dibentuk untuk meningkatkan kesadaran, melakukan pengujian mikrobiologi, dan menjangkau media dan legislator dengan harapan dapat mempengaruhi kebijakan publik mengenai masalah tersebut," kata Carr Jordan.

Anak balita, TK, dan anak usia sekolah, karena pola perilaku dan sistem kekebalan tubuh yang rendah. Sehingga dianggap sebagai subset dari populasi yang sangat rentan terhadap penyakit, cedera, dan infeksi.

Kurangnya peraturan yang berkaitan dengan pembersihan dan pemeliharaan area bermain indoor merupakan risiko kesehatan dan keselamatan. Pembersihan dan pemeliharaan harus rutin, menyeluruh, dan dapat diverifikasi dan harus berlaku untuk semua restoran fast food dengan area bermain indoor. Karena anak-anak memerlukan tempat bermain yang memenuhi syarat keamanan, keselamatan, dan kesehatan.

featured-content