Hum… Sudah lama gak ngasih posting di blog. Mungkin karena
berturut-turut ujian dan tugas, sehingga waktu terasa berlalu begitu
cepat. Sulit untuk duduk lama, merenung, kemudian menulis. Tidak seperti
malam ini…
Malam
ini saya baru menyelesaikan ujian tengah semester yang dikerjakan di
rumah. Akhirnya selesai juga. Saya tidak tahu benar atau tidak, akan
berhasil memberikan nilai yang baik atau tidak, tapi yang saya tahu,
saya sudah berusaha semaksimal mungkin. Urusan hasil, kita serahkan saja
kepada Yang Maha Memberi.
Ada suatu kepuasan bagi saya pribadi, belajar hal-hal yang saya
sukai. Saya tidak takut menjadi bodoh dengan mempelejari hal-hal yang
saya sukai. Setiap orang, bagi saya, harus bercita-cita menjadi ‘orang
yang pintar’. Pengertian ini sangat luas. Pintar dalam berbagai bidang.
Memasak, berkomunikasi dengan baik, merencanakan kehidupan dengan baik,
keprofesian, berpolitik dan atau masih sangat banyak lainnya, kesemuanya
merupakan bidang dimana kita bisa menjadi ‘pintar’ di dalamnya.
Lantas kenapa kita harus pintar? Sebelumnya, perlu diingat, bahwa
pintar tidak selalu identik dengan nilai yang baik. Banyak bidang yang
tidak bisa diukur dengan simbol-simbol angka dalam menilai
keberhasilannya. Pintar adalah ketika kita berusaha dan terus
mempelajari bidang itu. Pintar membuat kita berkembang. Pintar membuat
kita semakin tahu. Pintar adalah menyeluruh.
Semakin banyak kita tahu, maka kita akan semakin tahu dimana kita
tahu dan dimana kita tidak tahu. Hehe. Susah ya? Maksudnya, semakin kita
banyak tahu, kita akan semakin sadar bahwa ada yang kita tidak tahu.
Dan ini memunculkan sikap ingin tahu tersebut ‘terus ada’ dalam diri,
membentuk karakter pembelajar sebenarnya.
Dengan dasar itu pula, semakin kita bisa menentukan, mana yang
menjadi keahlian kita dan mana yang jadi kelemahan kita. Sehingga kita
dapat memposisikan diri dalam setiap permasalahan. Menempatkan diri
secara proporsional, sesuai kemampuan kita dalam berkontribusi. Menjadi
semakin bijaksana….
Mengutip perkataan seorang dosen di kelas lingkungan, biasanya kalau
orang hanya tahu sedikit (ilmu nya baru sedikit), sering ia merasa
seolah sudah tahu semuanya. Akibatnya, tidak suka belajar, tidak dapat
berempati terhadap pengetahuan orang lain. Mengerikan….
Semoga tulisan ini bermanfaat.
Sumber : ndabageur.wordpress.com