Friday, 16 August 2013

"Invisible Hand"

Dalam teori marketing modern, hanya orang yang berfikir cerdas, action dan inovatif yang bakal sukses.

Para pebisnis dipaksa untuk berhitung secara matematika rasional, hitung-hitung modal, neraca berimbang, budgeting, penyusutan, profit, ROI, BEP. KPI, SWATS, Dll jadi rumusan mutlak yang sulit didebat.

Orang jadi sangat mengandalkan KEMAMPUAN diri sendiri dan tekhnologi untuk menjadi "Number On...e "

Tapi menurut Adam Smith , bapak kapitalise modern juga mempercayai: Managemen spriritual (kekuatan yang tak tampak dalam mengerakkan roda ekonomi, yang bertentangan dengan hukum manusia).

Hukum manusia ;
Mengajarkan jika kita MEMBERI maka kita akan BERKEKURANGAN .

Hukum alam:
Mengajarkan Hal yang sebaliknya.


Kita bisa melihat: Bagaimana orang sukses, kaya, perusahaan besar yang tidak pelit untuk BERBAGI dan memberi lebih banyak buat orang lain justru semakin menjadi semakin BESAR.

Orang kaya yang pelit, bisa saja tetap akan kaya, tetapi Jauh akan lebih berkelimpahan orang-orang kaya dan sukses yg TIDAK PELIT karena "Invisible Hand" akan berperan.

Bagaimana : pundi-pundi kekayaan orang-orang kaya di dunia spt ; Bill Gate, Warrent Buffet, dll sama sekali tdk berkurang, tapi justru berkelimpahan, saat mereka banyak MEMBERI.

Kapan anda merasa SANGAT KAYA ? Pada saat kita ingin BERAMAL.

Kapan anda ingin BERAMAL, pada saat kita merasa KAYA.

Memberi Gaji lebih kepada karyawan, ini bukan GIVER tetapi KEWAJIBAN

Membalas kebaikan orang, ini bukan GIVER tetapi ini hukum balas budi.

Beramal karena ingin mendapat dukungan tetapi ini hukum Politik.

BEKERJA KERAS, CERDAS dan GIVER (tanpa imbal balik) jangan lupa melibatkan INVISIBLE HAND dan jangan terlalu mengandalkan kekuatan DIRI SENDIRI.

Sumber : SL-Books

featured-content