Monday 17 February 2014

"Makna Kehidupan"

Seorang cendikiawan menumpang perahu di sebuah danau & bertanya pada tukang perahu, "Saudaraku, pernahkah belajar matematika ?"

"Tidak", jawab si tukang perahu

"Sayang sekali, berarti telah kehilangan 1/4 dari kehidupan ini. Pernahkah belajar ilmu filsafat ?" Tanya si cendikiawan...

"Itu juga tidak", jawab si tukang perahu

"2X sayang, berarti telah kehilangan lagi 1/4 dari kehidupan ini. Sejarah ?" Tanya si cendikiawan


"Juga tidak", jawab si tukang perahu

"Artinya, 1/4 lagi kehidupan ini telah hilang", ucap si cendikiawan

Tiba-tiba angin bertiup kencang & terjadi badai. Danau yg tadinya tenang menjadi bergelombang, perahu yang ditumpangi pun oleng. Si Cendikiawan pucat ketakutan. Dengan tenang si tukang perahu bertanya, "Apakah pernah belajar berenang ?"

"Tidak" jawab si cendikiawan

"Sayang sekali, berarti akan kehilangan seluruh kehidupan ini", ucap si tukang perahu

MORAL : Jangan sombong. Sehebat apapun, tidak mungkin menguasai semua ilmu, apalagi ketrampilan. Kita butuh orang lain, tidak peduli seberapa rendah pendidikan orang itu.

Kalau memandang kegagalan diri & orang lain sebagai "gagal total", kiamat & tamat riwayat, maka akan berhenti pada kegagalan & tidak akan pernah melihat keberhasilan.

Dalam hidup, yang dikenang orang adalah keberhasilan & bukanlah kegagalan. Mereka yang berhasil adalah yang mampu membuat sebuah pondasi yang kokoh dari batu-batu yang dilemparkan orang lain padanya.

Sumber : SL-Books

featured-content