Saturday, 26 November 2011

Pencuri Mengatakan Korban "Bodoh" Dalam Surat Permintaan Maafnya

Surat "permintaan maaf" yang ditulis oleh seorang pencuri berusia 16 tahun dari Leeds, Inggris ini memang kemungkinan besar akan membuat korbannya mengamuk, tapi setidaknya surat ini memiliki sedikit pesan berharga didalamnya bagi kebaikan masyarakat.


Korbannya sendiri tidak pernah menerima surat tersebut. Hal ini dikarenakan polisi menilai isi surat itu terlalu pedas. Baru belum lama ini mereka akhirnya setuju untuk mengumumkan isi surat tersebut ke masyarakat luas.

Dalam isi surat tersebut tertulis bahwa si pencuri tak ingin meminta maaf atas kejahatan yang telah ia lakukan, dengan alasan pemilik rumah yang ia curi terlalu "bodoh" dalah hal pengamanan properti. Surat serta terjemahan seadanya dari kami sebagai berikut:



Dear korban

Saya tidak tahu mengapa saya menulis sebuah surat kepada Anda! Saya telah dipaksa untuk menulis surat ini oleh ISSP. Jujur saja saya tidak berniat meminta maaf atas kenyataan bahwa saya mencuri rumah Anda. Pada dasarnya toh itu salah Anda. Saya akan menjelaskan kepada Anda atas keesalahan-kesalahan "bodoh" yang telah Anda lakukan. Pertama Anda tidak menutup gordeng, dimana kebanyakan orang melakukannya sebelum mereka pergi tidur. Kedua Anda bodoh (karena) Anda tinggal di Stainbursn, sebuah area yang rawan pencurian, dan cukup berani untuk membiarkan jendela di dapur lantai bawah terbuka. Saya tidak akan pernah melakukan hal tersebut untuk jangka waktu jutaan tahun. Bagaimanapun juga saya tidak merasa kasihan kepada Anda dan saya tidak akan pernah menunjukan rasa simpati atau penyesalan

your Sincerely...

[sensor]

dari [sensor]


Membaca surat ini, polisi setempat akhirnya memberikan pengawasan intensif terhadap remaja yang sudah menerima hukuman penjara selama 12 bulan itu.

Tingkat kasus pencurian di daerah itu memang cukup mengkhawatirkan, tetapi ironisnya sebanyak 48% dari kasus yang terjadi adalah disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk memberikan pengamanan yang layak terhadap properti yang mereka miliki. Polisi dan Universitas setempat terus berusaha memberikan sosialisasi mengenai bagaimana cara mengamankan properti sendiri dengan baik.

featured-content