VIVAnews - Hadirnya smartphone berfitur lengkap dengan
harga terjangkau telah menghancurkan bisnis produsen pemutar musik
portabel dan personal digital assistant (PDA). Tak hanya berhenti di
situ, smartphone kini diperkirakan akan kembali memakan korban.
Menurut
studi terbaru yang dilakukan oleh lembaga riset NPD, perangkat yang
akan segera tersingkir dari persaingan adalah kamera point-and-shoot
murah serta camcorder low end. Tren tersebut terlihat dari kecenderungan
yang terjadi di industri.
Sebagai gambaran, menurut data NPD,
persentase foto yang diambil menggunakan smartphone naik menjadi 27
persen pada tahun 2011 ini. Angkanya naik dari 17 persen di kurun waktu
yang sama, tahun lalu.
Dikutip dari PC Magazine, 24 Desember
2011, foto yang diambil menggunakan kamera point-and-shoot turun dari 55
persen menjadi 44 persen. Penjualan kamera itu turun sebesar 17 persen
di tahun 2011. Adapun penurunan penjualan camcorder sendiri mencapai 13
persen.
Meski smartphone pada umumnya belum bisa mendekati kamera
point-and-shoot paling murah sekalipun dari sisi kualitas gambar, namun
smartphone lebih praktis.
Smartphone juga biasanya tidak
dilengkapi komponen optik untuk fotografi serius sehingga tidak bisa
menyediakan wide shot ataupun zoom yang baik. Bahkan jarang yang punya
flash yang bagus. Meski begitu, banyak konsumen yang merasa kamera
ponsel sudah cukup memenuhi kebutuhan.