
Lithium-ion atau biasa disebut Li-ion telah menjadi baterai isi ulang yang paling populer pada saat ini. Oleh karena memiliki banyak keunggulan seperti bahan yang ringan, memiliki kepadatan energi yang baik dan tidak terlalu mahal, maka baterai Lithium-ion banyak digunakan untuk menghidupi smartphone, tablet, laptop dan masih banyak perangkat elektronik lainnya. Tapi dibalik keunggulannya tersebut baterai Lithium-ion juga bisa terbakar, bahkan meledak.
Baterai Lithium-ion yang terbakar atau sampai meledak cenderung merupakan hasil dari sebuah proses yang dikenal dengan nama pelarian termal (thermal runaway). Pelarian termal pada dasarnya merupakan terjadinya umpan balik energi positif berlebihan sehingga mengakibatkan suhu menjadi tinggi. Hal tersebut menyebabkan sistem menjadi lebih panas, bahkan sampai terbakar atau meledak. Penyebab terjadinya pelarian termal sendiri ada berbagai macam, seperti hubungan arus pendek dan suhu lingkungan melebihi 60 derajat.
Beberapa contoh kasus baterai smartphone atau tablet yang pernah meledak antara lain terjadi pada Samsung Galaxy S3 dan Galaxy S4 pada bulan Juli lalu. Ada juga ada juga iPhone yang meledak di China sehingga seorang wanita mengalami luka di bagian mata. Dan kasus yang terbaru adalah iPad Retina di Australia yang sampai sekarang masih diselidiki penyebabnya. Meskipun terdengar mengerikan tapi tidak perlu takut smartphone, tablet atau laptop Anda menjadi bom waktu. Lalu, bagaimana solusi atau tindakan pencegahan yang bisa dilakukan?
Solusi pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan cara melakukan sedikit perawatan rutin baterai Lithium-ion. Baterai Lithium-ion memang dikenal memang tangguh tapi tidak bertahan lama, umumnya baterai Lithium-ion memiliki usia sekitar 36 bulan. Lewat masa tersebut sel di dalam baterai Lithium-ion akan usang dan terlalu keras. Jadi Anda harus membeli baterai baru jika baterai Lithium-ion sudah berusia 36 bulan. Terakhir, baterai Lithium-ion harus diisi ulang meski kapasitas energi di dalamnya masih 50% sebab baterai Lithium-ion bisa cepat rusak jika tegangan terlalu rendah.
Sumber : GopeGo