Tuesday, 17 June 2014

Laut dan Matahari 2 (Legenda musim Kemarau)

Kedua pasangan yang sedang menjalin kasih tiba-tiba harus berpisah karena anak Dewa Matahari yang bernama Math harus pergi ke Planetnya yaitu Matahari untuk mengisi dan meningkatkan kemampuannya. Sebelum berpisah Math meninggalkan hewan yang selalu menemaninya dan menjadi lambang kesucian yaitu Angsa Putih untuk menemani kekasihnya yang bernama Lu di kala sepi karena merindukan Math.

Tahun demi tahun berlalu dan Lu selalu menjaga tumbuhan yang mereka tanam dengan ditemani Angsa Putih, setiap hari Math berusaha mengirimkan sinarnya untuk menyinari tanaman dan mengobati kerinduan Lu. Suatu ketika Lu melihat ladang manusia yang sangat kering dan merasa sangat kasihan ia lalu mengeluarkan kekuatannya untuk membuat hujan dan mengairi ladang milik manusia, para manusia merasa sangat gembira ketika ladang mereka dapat tumbuh subur kembali dan selalu berterima kasih kepada Lu yang sudah mereka anggap sebagai Dewi Hujan.

Setelah 1 abad lamanya Math pun kembali dengan penuh rasa kerinduan yang sangat mendalam. Math melihat tanaman mereka kurang sehat namun tidak menemukan Lu, lalu Math berlalu pergi mencari keberadaan Lu. Setelah berkeliling cukup lama Math menemukan Lu sedang memakai kekuatannya untuk membantu para manusia, Math merasa sangat marah dan berlalu pergi menuju ke dunia bawah mencari paman kakeknya yaitu Dewa Neraka untuk menurunkan hujan vulkanik(batu kerikil api) dan menghujani ladang milik manusia sampai hangus terbakar semuanya. Lu yang mengetahui perbuatan Math merasa sangat kecewa dan marah kepada Math, belum sempat menjalin kasih mereka berdua kemudian bertengkar hebat sehingga tanaman yang sudah mereka tanam tidak lagi diperhatikan, kian hari tanaman tersebut semakin layu. Lu sudah berlalu pergi ke Negeri Laut tempat orang tuanya berasal dan di saat itu pula hujan tak pernah turun lagi, sedangkan Math masih tetap tinggal untuk merenung. Setelah melihat tanaman tersebut Math segera bertindak dengan mengerahkan seluruh energinya dan menyinari tanaman mereka. Tanaman tersebut tidak menunjukkan perubahan yang menggembirakan karena Math membutuhkan kekuatan hujan milik Lu, kemudian Math berusaha mencari Lu dengan menyelam ke lautan terdalam sampai mencapai dasar, namun Lu tidak ingin bertemu dengan Math. Math merasa sangat sedih kemudian kembali ke taman dan duduk di dekat tanaman sembari merenungkan kesalahannya. Math sebenarnya sudah sadar akan kesalahannya tapi hatinya belum bisa menerima, Math tetap berusaha sendiri sampai dia benar-benar menyadari apa yang harus dia lakukan. Math kemudian memainkan alat musiknya yaitu Lira agar bisa terdengar sampai ke dasar laut terdalam dan berharap semoga Lu bisa mengerti dan memaafkan perbuatannya, di dalam iringan musiknya Math menyampaikan pesan bahwa dia begitu menyesal dan sangat mengharapkan kehadiran Lu untuk bersamanya lagi agar dapat menjaga tumbuhan yang sudah mereka tanam.

Beberapa kali Math mencoba namun selalu gagal dan pada akhirnya Math juga ikut pergi meninggalkan kedua tumbuhan hati tersebut di taman yang kini telah di beri nama taman Cinta. Math kembali ke planet Matahari namun masih selalu menyinari tumbuhan tersebut dari sana. Sebenarnya Lu selalu menangis ketika mendengarkan iringan musik permainan dari Math, walaupun Lu selalu mencoba untuk tidak memperdulikan Math lagi. Dan pada akhirnya kisah Cinta mereka di abadikan sebagai musim Kemarau.


keterangan :
Math adalah Dewa Cahaya anak dari Dewa Matahari
Lu adalah Dewi Hujan anak dari Dewa Laut


THE END


. . . . . . .Terkadang hujan akan datang ketika musim kemarau dan itu menandakan kerinduanmu kepadaku, walaupun engkau sudah tidak ingin bertemu denganku lagi namun aku akan tetap menjaga perasaan ini tetap terang untuk menyinari hati. Aku sangat berharap engkau dapat kembali dan merawat taman cinta yang sudah kita tumbuhi dengan hati kita berdua. . . . . .

by : "YouKkie"

"Inspiration from Someone always life in my heart"

featured-content