Jaman dahula kala hiduplah dua orang keturunan campuran antara Dewa dan Manusia yaitu anak Dewa Matahari yang di beri nama Math dan anak Dewa Laut yang di beri nama Lu. Mereka hidup di sebuah planet yang bernama Bumi dan tinggal di dekat taman yang bisa di tanami oleh tumbuhan apa saja, di sana mereka menanam tumbuhan yang berasal dari dalam diri mereka yaitu Hati.
Math dan Lu menebar bibit-bibit hati di tanah mereka masing-masing yang jaraknya tidak terlalu jauh, setelah menebar mereka memperhatikannya dengan memberikan kekuatan yang dimiliki oleh diri mereka masing-masing, yaitu Math yang mampu menyinari tanaman dengan sinar Matahari dan Lu yang mampu menciptakan Hujan untuk memberikan airnya kepada tanaman. Hari demi hari berlalu, minggu demi minggu terganti, dan bulan demi bulan di lewati namun ada sesuatu yang terjadi pada tanaman hati milik Lu yang kian hari semakin terlihat layu, ketika melihat Lu yang agak murung Math yang sedang menyinari tanamannya menghentikan pekerjaan sejenak kemudian berjalan mendekati Lu dan bertanya, "Lu, ada apa dengan dirimu, kenapa kamu terlihat sedih?", lalu Lu menjawab "hmm, Math. . . ., saya tidak tahu hal apa yang telah terjadi dengan tanaman saya sehingga dia menjadi kurang sehat", Math bingung dan beranjak pergi sejenak tanpa meninggalkan sepatah kata pun. Ternyata Math pergi menemui kakeknya yaitu Dewa Petir untuk bertanya, "Kakek, coba perhatikan tanaman kami berdua di bawah sana", Kakeknya bingung dan membalas bertanya, "ya, kenapa dengan tanaman kalian?", Math menjelaskan, "Kakek, lihatlah tanaman milik saya sangatlah subur sedangkan tanaman milik Lu kian hari semakin layu, apa yang telah terjadi?". Kakeknya kini mulai paham akan masalah yang di hadapi Lu dan mulai menjelaskan, "Oooh, kakek sudah tahu apa masalah Lu, dan yang bisa membantunya hanya kamu sendiri", Math bingung dan bertanya penasaran, "kenapa?, kenapa hanya saya!", kakek menerangkan "iya, karena kamu memiliki kekuatan Matahari yang sangat berguna untuk tanaman milik Lu dan akan lebih baik lagi apabila kalian bisa menggabungkan kekuatan kalian untuk saling membantu", Math masih agak kebingungan tetapi dia coba berfikir sendiri, tidak lupa berpamitan dengan kakeknya dan Math berlalu pergi. Math kembali ke taman untuk menemui Lu dan menjelaskan apa yang di terangkan oleh kakek kepadanya. Lu mulai mengerti dan sangat berharap Math bisa membantunya, namun Math masih bingung karena apabila mereka menyatukan kekuatan mereka harus saling mencintai. Math berkata kepada Lu "saya butuh waktu untuk berfikir dulu," kemudian Math berlalu pergi meninggalkan Lu seorang diri yang sedang meratapi tanamannya.
Semakin hari tanaman milik Lu semakin terlihat memprihatinkan, Lu mulai meneteskan air mata karena takut tanamannya akan mati, pada saat itu Math sedang sibuk menyinari tanamannya dan Lu mulai berjalan mendekati Math dengan wajah yang lesu, "Math, bagaimana?, saya sangat takut kehilangan tanaman saya karena hanya dia satu-satunya yang saya miliki", Math berfikir dan membalas keluhan Lu, "hmm.. apa kamu yakin kamu mampu menjalaninya?". Lu menjawab "iya saya yakin". Math lalu menjelaskan agar tanaman tersebut bisa tetap hidup dan tumbuh subur sembari berkata, "jika ingin tanaman itu tumbuh subur jangan pernah meninggalkan saya, apa kamu sanggup?", Lu yang berubah menjadi ceria karena merasa harapannya akan terkabul menjawab pertanyaan Math dengan perasaan yang sangat bahagia, "iya sanggup, saya sanggup menjalaninya, mari kita menyatukan kekuatan". Dan saat itulah hubungan mereka terjalin dengan menggabungkan kedua kekuatan untuk membuat tanaman mereka dapat tumbuh subur dan benar saja tanaman mereka tumbuh subur sepanjang hari.
by : "YouKkie"
Bersambung. . . . . .
Click for Next > Episode 2