Tuesday 23 June 2015

R.I.P my Daddy (Istirahat dalam damai Ayahanda)



Salam pembuka untuk para pengikut blog, saya ingin mengawali tulisan saya dengan rasa terima kasih sebesar-besarnya karena sudah senantiasa meluangkan waktu untuk membaca postingan-postingan saya.

Kamis, 18 Juni 2015, tepatnya pada hari pertama umat Muslim menunaikan ibadah Puasa mereka dan juga menjadi hari dimana Ayahanada saya telah berpulang. Hari dimana bagi kami yang merasakan kehilangan Orang Tercinta di dalam kehidupan kami. Bagi saya Hari tersebut juga merupakan hari dimana umat-umat Muslim juga turut merasakan rasa sedih, lapar akan makanan, lapar akan kasih sayang keluarga dan lapar akan kasih Allah Bapa.

(Berbahagialah bagi umat-umat yang telah menunaikan kewajiban kalian). Hari dimana saya di berikan kekuatan untuk menghadapi masalah yang akan di terima oleh setiap anak yang memiliki orang tua. Bapa, bagi saya Engkaulah yang maha tahu, maha mengerti, dan maha pengasih. Allah Bapa, Engkau yang telah menentukan hari dimana para manusia harus kembali ke dunia tempat asal mereka.

Ayahanda, tidak perduli apapun kepercayaanmu kami di sini akan selalu mendoakanmu dengan keyakinan kami, kami adalah orang-orang yang percaya akan kuasa Allah Bapa yang akan membimbing dan membawa Ayah menuju tempat peristirahatan yang layak. Di sana pastilah indah dan megah karena banyak teman-teman yang telah lama menunggu, teman-teman yang lebih dulu berpulang dan orang-orang yang telah ikut memberkati keluarga mereka dari kerajaan Allah yaitu di Surga. Taman tempat tinggal para malaikat pembawa berita, malaikat cinta kasih dan malaikat yang senantiasa selalu membimbing umat manusia menuju jalan kebaikan. Semoga tangan Ayahanda di rangkul oleh para penghuni Surga. 

Tidak perduli seberapa sakitnya selama hidup ini Ayah telah melewati berbagai macam penyakit, kami mengerti namun tidak cukup mampu perduli dan menunaikan kewajiban sebagai anak yang berbakti kepada orang tua, tetapi Ibu yang telah melahirkan kami telah cukup banyak mengerti, perduli dan menunaikan tugasnya sebagai seorang istri yang baik bagi Suami. Ayahanda, maafkanlah kami, kesalahan-kesalahan yang semasa Ayah hidup pernah kami lakukan baik di sengaja maupun tidak, dan maafkan juga kesalahan Ibu yang telah membesarkan kami. Mungkin untuk saat ini sifat kami masih terlalu kenak-kanakan, pemberontak dan egois, namun seiring berjalannya waktu semoga kami bisa bertemu dengan orang-orang dan segala pengalaman yang akan menghampiri kami untuk membuat kami bisa belajar menjadi lebih dewasa baik dalam menyikapi maupun mengerti segala perbuatan kami di masa yang akan datang. Allah Bapa dan Ayah, kami meminta agar Kalian dapat memberkati kami untuk menjadi orang baik, orang yang berguna baik itu bagi lingkungan maupun orang-orang di sekitar kami terutama Ibu kami yang sekarang hanya tinggal seorang diri akan melanjutkan tugasnya bertahan membesarkan kami. Bapa, ijinkanlah kami untuk memberi makan orang tua kami dengan cukup, baik untuk memenuhi rasa lapar maupun cinta kasih, ajarkanlah kami akan kebaikan-kebaikan duniawi sehingga kami bisa sepertiMu, mencintai tanpa mengharap balasan, menolong orang lain dengan belas kasih, dan tulus serta bijak dalam bertindak.

Ayah, pesan dan doa ini saya persembahkan kepadamu.

Ayah, aku yang sejak kecil telah engkau cinta dan berikan kehidupan yang layak
Ayah, aku yang kalah akan sifatku telah membuatmu menangis dalam hati
Ayah, aku yang salah akan tindakan telah membuatmu banyak khawatir
Ayah, semoga engkau bisa melawati masa-masa sulit selama berada di sana

dan kemudian

Ayah, semoga engkau di berikan tempat yang layak di sana
Ayah, semoga engkau dapat melihat kami berkembang menjadi orang-orang yang berguna
Ayah, cinta kami besar namun tak cukup mampu kami keluarkan
Ayah, aku tahu engkau telah mengajarkan kami untuk tegar

namun

Ayah, ijinkanlah kami sesekali dapat memelukmu di dalam doa
Ayah, walau bagaimanapun kami hanya seorang manusia biasa yang dapat menangis
Ayah, semoga engkau hangat di sana akan belas kasih Bapa

I Love U Dad,


Saya ingin coba untuk mengakhiri tulisan ini yang mungkin masih akan cukup panjang untuk di baca, namun terima kasih sedalam-dalamnya kami ucapkan kepada para umat-umat yang memiliki kepercayaan/keyakinan lain yang sudah rela meluangkan waktu mereka untuk datang dan mendoakan Ayah saya dengan tulus. Kalian adalah calon-calon penghuni tanah suci Surga, saya meminta kepada Bapa agar dosa-dosa yang telah kalian perbuat di ampuni, Dan segala cobaan yang akan kalian lalui di ringankan agar tidak terlalu membebani kalian. Tetaplah hidup di jalan yang kalian yakini jika itu semua membawa kebaikan bagi para umat manusia. Semoga banyak orang yang dapat menjadi seperti diri kalian.

Kepada keluarga, teman-teman dan sanak saudara yang sudah menganggap ayah saya sebagai sahabat, terima kasih terdalam juga kami ucapkan kepada kalian karena kalian sudah mau hadir ke acara pemakaman ayah saya.

Terima Kasih juga bagi orang-orang yang telah mendoakan ayah saya dan maafkanlah orang-orang yang pernah ingin mencelakai dan tidak perduli kepada kami.

Bagi keluarga, teman-teman dan sanak saudara yang sudah pernah menjalani kehidupan bersama Ayah kami, kami ingin mengucapkan terima kasih juga atas bantuan baik semasa hidup dan kepergiannya, dan mohon maafkanlah segala perkataan yang telah menyinggung perasaan dan perbuatan yang mungkin telah melukai diri teman-teman sekalian, Semoga kita semua bisa ikut mengikhlaskan kepergian Ayah saya.

Sekian dan terima kasih atas perhatian dari para pembaca.

Salam,

David Hartono beserta Keluarga

featured-content